Membicarakan sejarah panjang mulud tidak lepas dari sejarah maulid sendiri.
Imam as-suyuthi dalam kitab husn al-maqosid fi amal al-maulid menerangkan bahwa
orang yang pertama kali menyelenggarakan maulid nabi adalah Malik Mudzorofah
ibnu Batati, penguasa dari negeri ibbril yang terkenal loyal dan berdedikasi
tinggi.mudzorofah pernah menghadiahkan sepuluh ribu dinar kepada syekh abu
al-khatib ibnu dihyah yang telah berhasil menyusun sebuah buku riwayat hidup
dan risalah rasulullah dengan judul at-tanwir fi maulid al-basyir al-nazir.pada
masa abbasiyah, sekitar abad kedua belas masehi, perayaan maulid nabi
dilaksanakan secara resmi yang dibiayai dan difasilitasi oleh khalifah dengan
mengundang penguasa lokal.acara itu diisi dengan puji-pujian dan uraian maulid
nabi, serta dilangsungkan dengan pawai akbar mengelilingi kota diiringi pasukan
berkuda dan angkatan bersenjata.Namun tidak diketahui secara pasti kapan
tradisi ini muncul di Banten, yang jelas, tradisi panjang mulud ini dirayakan
masyarakat banten untuk memperingati hari kelahiran (maulid) Nabi Muhammad SAW.
Beberapa pendapat menyebutkan bahwa panjang mulud lahir pada masa Sultan Ageng
Tirtayasa (1651-1672). Ada juga yang berpendapat panjang mulud bermula pada
pada masa sultan Banten kedua, Maulana Yusuf (1570-1580), namun tradisi panjang
mulud yang mulai melibatkan masyarakat secara massal baru dimulai pada masa
sultan ageng tirtayasa. Akibat kaburnya jejak sejarah itu, warga setempat hanya
mengatakan bahwa perayaan itu untuk melestarikan tradisi para pendahulu mereka.
Namun tradisi ini tidak begitu dikenal seperti sekaten dan grebek maulud karena
itu sekarang pemerintah daerah kabupaten serang telah menjadikan kegiatan
panjang mulud ini sebagai program pemerintah daerah
Source : http://ekasutisnaedogawa.blogspot.co.id/2015/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
0 comments:
Post a Comment